Minggu, 28 Oktober 2018

Kekuatan yang mendorong dan yang menghambat bisnis internasional


 Pengertian, Faktor Pendorong, Hambatan Perdagangan Internasional [Contoh di Indonesia]

Manfaat perdagangan internasional | Perdagangan internasional, sangat penting menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi negara. Dengan perdagangan internasional, pemerintah negara akan berupaya menjadikan kinerja perekonomian menjadi lebih baik. Pengertian Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah seperti perdagangan umum lainnya yaitu sebuah kegiatan tukar menukar barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan bersama di lingkup internasional.
Perdagangan internasional dilakukan berdasarkan kehendak sukarela oleh dua atau lebih (individu/negara) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama melalaui ekspor dan impor.
Manfaat Perdagangan Internasional
Perkembangan perekonomian suatu negara tentu memiliki kebutuhan dan kompleksitas masalah yang menuntut suatu negara menganut sistem perekonomian secara tebuka atau dengan kata lain melibatkan pihak luar negeri dalam kegiatan perekonomian dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kerjasama dalam kegiatan perekonomian sudah diterapkan di semua negara. Sistem inilah yang dikenal sebagai Sistem Perekonomian Terbuka (open economic).
Perekonomian Terbuka (open economic) secara sempit adalah adanya peranan perdagangan internasional yang diperkirakan diatas 20% PDB pada suatu negara.
Manfaat yang diperoleh dari perdagangan internasional secara umum adalah sebagai berikut:
  1. Menambah devisa negara
Perdagangan internasional akan menambah dan menjadi sumber devisa negara dari hasil penerimaan ekspor.
  1. Meningakatkan produksi dalam negeri
Pertumbuhan produksi menjadi dampak langsung dari perdagangan internasional, terlebih lagi bagi nefara yang ekonomi atau produksi diorientasikan ke pasar eksternal.
  1. Memperluas kesempatan kerja / membuka kesempatan kerja baru
Kesempatan kerja akan berpeluang meningkat dengan adanya perdagangan internasional karena pertumbuhan produksi di dalam negeri yang mengharuskan perusahaan menambah faktor produksi tenaga kerja.
  1. Realokasi Sumber Daya Produksi
Faktor produksi yang dimiliki perusahaan bisa digunakan dengan optimal yaitu dengan melakukan relokasi ke industri yang melakukan ekspor.
  1. Memperluas pasar
Diversifikasi produk bisa meningkat karena perdagangan internasional. Contohnya adalah sektor industri dalam negeri yang pada awalnya hanya memproduksi jenis barang konsumsi saja, namun setelah berorientasi ke pasar ekspor dan membuka cabang di luar negeri, jenis produk akan bertambah banyak atau dengan kata lain tidak hanya menjual barang konsumsi sederhana saja.
  1. Menjaga stabilitas harga dalam negeri.
Naiknya harga suatu produk bisa disebabkan karena produk dalam negeri yang berkurang, hal ini (naiknya harga) bisa dicarikan jalan keluar dengan impor dari negara lain.
  1. Transfer teknologi modern
Dengan adanya perdagangan internasional, keterbatasan teknologi dapat teratasi karena tidak semua negara bisa memproduksi produknya karena keterbatasan teknologi.
  1. Mendorong pertumbuhan/perkembangan dunia usaha.
Kegiatan ekspor barang/jasa akan menambah jumlah produk yang harus dihasilkan oleh perusahaan dunia usaha dalam negeri, sedangkan kegiatan impor, misalnya (bahan baku) akan mendongkrak pertumbuhan dunia usaha dalam negeri.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Setiap negara di bumi ini tentu akan menjalin hubungan dengan negara-negara lain baik untuk urusan perdagangan ataupun kegiatan lainnya. Bentuk kerjasama dari interaksi perdagangan dengan antar negara dikenal dengan istilah perdagangan internasional. Ada beberapa faktor pendorong terjadinya perdagangan antar negara (perdagangan internasional) diantaranya adalah:
  1. Revolusi Informasi dan Transportasi
Berkembangnya era informasi dan teknologi, penggunaan sistem komputer dan kemajuan lain di bidang informasi dan komunikasi yang terkoneksi dengan satelit, serta digitalisasi pemrosesan data dan masih banyak lagi yang lainnya, mendorong terjadinya perdagangan internasional.
  1. Interdependensi Kebutuhan
Keunggulan dari masing-masing negara, contohnya dari bidang sumberdaya alam, sumber daya manusia dan sumber teknologi, akan menimbulkan ketergantungan dari suatu negara ke negara lainnya.
  1. Liberalisasi Ekonomi
Kesempatan melakukan transaksi dan kerjasama secara bebas akan dimanfaatkan setiap negara dengan mencari peluang dan berinteraksi melalui perdagangan (internasional) antar negara.
  1. Asas Keunggulan Komparatif
Suatu negara bisa memiliki keunikan tersendiri yang tercermin apabila apa (sumberdaya) yang dimiliki suatu negara tersebut tidak dimiliki oleh negara lainnya. Keunggulan ini tentu akan diandalkan untuk menjadi sumber pendapatan bagi negara tersebut.
  1. Kebutuhan Devisa
Faktor pendorong selanjutnya adalah kebutuhan akan devisa suatu negara. Perdagangan internasional akan menjadi salah satu sumber devisa (pemasukan) yang bisa digunakan oleh negara untuk memenuhi kebutuhan dan melakukan pembangunan nasional. Kesemua itu bisa tercapai dengan syarat cadangan devisa suatu negara memenuhi.
Faktor pendorong perdagangan internasional lainnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
  1. Perbedaan Sumber Alam
Setiap negara memiliki keunggulan suatu bidang sumber daya dan kekurangan pada bidang sumber daya lainnya sehingga hasil pengolahan alam yang dinikmati juga akan berbeda. Untuk menutupi kekurangan sumber daya yang terbatas maka perlu diadakan tukar menukar atau perdagangan.
  1. Perbedaan Faktor Produksi
Faktor selanjutnya adalah perbedaan pada kemampuan tenaga kerja, modal yang dimiliki dan keterampilan seorang pengusaha. Perbedaan tersebut menyebabkan produk yang dihasilkan juga berbeda, oleh karena itu diperlukan perdagangan.
  1. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
Dikarenakan perbedaan faktor produksi, maka akan mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarjkan juga berbeda. Maka pada suatu kasus, suatu negara membutuhkan biaya tinggi dalam memproduksi produk atau barang tertentu, sehingga negara tersebut bermaksud untuk mengadakan impor dari luar negeri dengan alasan biaya yang dianggap lebih murah.
  1. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang
Suatu negara tentu sadar akan keterbatasan seperti sumberdaya alam atau yang lainnya. Jadi tukar menukar antar suatu negara diperlukan untuk melengkapi barang yang dibutuhkan suatu negara yang tidak mampu diproduksi sendiri.
  1. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
Motif keuntungan juga menjadi alasan suatu negara melakukan perdagangan internasional dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang terdapat perbedaan. Pada suatu kasus, negara lebih untung melakukan impor dibandingkan memproduksi sendiri. Dan adakalanya lebih menguntungkan memproduksi sendiri dibandingkan harus impor.
  1. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa
Persaingan antarpengusaha atau antarbangsa tentu akan saling meningkatkan kualitas barang yang diproduksi dan dengan biaya yang lebih ringan agar bisa bersaing dalam dunia perdagangan internasional.
Baca juga:
  1.  Pengertian Joint Venture, Ciri-Ciri, Contoh Serta Kelebihan dan Kekurangannya
  2. [Lengkap] Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas + Kelebihan
  3.  [5 Bahasan] Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, Jenis Dan Cara Mengatasi Inflasi

Macam-Macam Perdagangan Internasional

Apabila dilihat dari kawasan atau negara yang terlibat dalam perdagangan internasional maka bisa kita kelompokkan perdagangan internasional menjadi 3 (tiga) yaitu:
  1. Perdagangan Bilateral. Perdagangan bilateral adalah perdagangan internasional yang dilakukan oleh 2 (dua) negara.
  2. Perdagangan Regional. Perdagangan regional adalah perdagangan internasional yang dilakukan oleh negara-negara pada suatu kawasan tertentu. Contohnya adalah negara-negara ASEAN.
  3. Perdagangan Multilateral. Perdagangan multilateral adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari 2 (dua) negara yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.

Hambatan Perdagangan Internasional

Perdagangan juga tidak selamanya berjalan dengan lancar, namun seringkali terjadi hambatan atau masalah yang bisa menghalangi perdagangan di negara-negara yang terlibat. Hambatan tersebut bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu masalah internal dan eksternal.

A. Hambatatn Faktor Eksternal

Masalah yang terdapat diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi kegiatan perdagangan atau proses ekspor dan impor diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Kepercayaan Antara Eksportir Importir
Kepercayaan merupakan faktor eksternal yang bisa menjamin untuk terlaksananya transaksi antara eksportir dan importir. Dengan jarak yang berjauhan dan kemungkinan belum saling mengenal adalah resiko yang dihadapi saat pertukaran barang dengan uang.
Jadi, apakah pihak eksportir percaya produknya akan dibayar setelah barang dikirimkan, atau sebaliknya, apakah pihak importir percaya untuk mengirim uangnya terlebih dahulu.
Untuk mengantisipasinya, maka sebelum kontrak jual beli setiap pihak harus mengetahui kredibilitas masing-masing. Cara-cara dibawah ini lazim dilakukan saat mencari kontrak dagang diantaranya:
  1. Memanfaatkan buku petunjuk perdagangan dan informasi lain seperti nama, alamat serta jenis usaha yang dilakukan.
  2. Meminta bantuan pihak bank dalam negeri untuk mengadakan kontrak dengan bank korespondennya dan menghubungkan nasabah kedua bank yang akan melakukan transaski.
  3. Mengunjungi masing-masing perusahaan.
  4. Melalui perwakilan perdagangan.
  5. Konsultasi dengan pengusaha yang memiliki bidang usaha yang sama.
  6. Membaca publikasi dagang di dalam dan diluar negeri.
  1. Pemasaran
Yang perlu dipertimbangkan pada bidang pemasaran adalah tujuan pemasaran barang supaya mendapatkan harga yang terbaik.
Dan bagi importir, yang terpenting adalah dari mana barang tersebut berasal supaya mendapatkan kondisi pembayaran yang terbaik pula.
Pertimbangan lainnya seperti mengetahui informasi seperti:
  1. ongkos atau biaya barang
  2. sifat dan tingkat persaingan
  3. luas dan sifat permintaan
Penentuan jenis barang bisa dilihat berdasarkan informasi:
  1. peraturan perdagangan negara setempat
  2. kontinuitas produksi barang
  3. negara tujuan barang-barang ekspor
  4. pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
Pada bidang daya saing, pihak eksportir dan importir bisa menghadapi masalah seperti:
  1. Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
  2. Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran
  3. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
3. Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan Perdagangan Dengan Negara Lain
Kegiatan perdagangan tentu diupayakan, dipelihara dan ditingkatkan hubungan dengan negara yang bersangkutan. Apabila terdapat peraturan seperti pembatasan kuota barang atau kuota negara, maka bisa jadi transaksi yang menguntungkan tidak bisa terlaksana sepenuhnya.
Cara yang bisa ditempuh adalah meningkatkan hubungan antar negara yang sifatnya bilateral, multilateral, regional bahkan internasional, supaya bisa mencari soluasi dalam hal pembatasan kuota (barang) sehingga hal ini juga menjadi penentu dalam kelancaran kegiatan ekspor dan impor.
  1. Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi Internasional
Bergabung dalam suatu organisasi internasional bisa mendapat manfaat untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun disisi lain, keanggotaan tersebut terkadang juga menjadi kendala seperti contohnya pada ICO dengan kuota kopi dan penentuan harga yang lebih bersaing yang seringkali dihadapi oleh anggota OPEC.
  1. Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan Internasional
Kurangnya pemahaman pada kemudahan internasional bisa juga menjadi salah satu penyebab. Contohnya ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemdahan tarif antar negara ASEAN yang berguna untuk pengembangan perdagangan.

B. Hambatan Faktor Internal

Kadangkala persiapan teknis terkait persyaratan untuk terlibat di perdagangan internasional sering dilalaikan karena terburu-buru dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang cepat. Masalah teknis ini diantaranya seperti:
  1. Persiapan Teknis
Persyaratan teknis untuk kegiatan transaksi ekspor dan impor diantaranya:
  1. Status badan hukum perusahaan
  2. Izin ekspor impor seperti APE,APES, API, APIS, APIT
  3. Izin usaha (SIUP)
  4. Persyaratan lain seperti dokumen pengapalan dan kejujuran serta kesungguhan berusaha termasuk itikad baik.
  1. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri
Pemahaman ekspotir/importir diperlukan untuk keberhasilan transaksi seperti tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen dan peraturan di dalam maupun luar negeri.
  1. Pembiayaan
Pembiayaan ini meliputi kecukupan dana, fasilitas pembiayaan dan bagaimana cara memperolehnya. Hal ini tentu harus di atur dengan bijak oleh para pengusaha.
  1. Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang
Masalah terkait hal ini diantaranya seperti:
  1. Pengiriman barang terlambat. Biasanya terhambat peraturan pemerintah dan kesulitan administrasi.
  2. Mutu barang yang tidak sesuai dengan perjanjian.
  3. Keterlambatan pengiriman dokumen pengapalan.
  4. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat.
  1. Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor
Peraturan yang seringkali berubah-ubah bisa menyebabkan kesalahpahaman atau kekeliruan pada pihak pengusaha baik dalam negeri atau luar negeri. Diperlukan kejelasan tentang perubahan dan tujuannya supaya bisa dimaklumi oleh pihak yang terkait.
http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/pengertian-faktor-pendorong-hambatan-perdagangan-internasional/

Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global

Strategi Globalisasi


                Pasar demikian biasanya tercipta karena adanya Konsumen yang lebih menyukai Produk Standar , Harga Murah, dan karena adanya Perusahaan Global yang memanfaatkan jaringan Operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar Global.


TAHAP-TAHAP MEMASUKI PASAR GLOBAL

A.  TAHAP DOMESTIK
          Pada tahap ini Perusahaan lebih mengkonsentrasikan aktivitasnya hanya untuk memenuhi dan melayani Pasar, berhubungan dengan pemasok dan pesaing yang berada dalam Negeri . Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRICHal ini dapat dimungkinkan karena pasar Domestik belum dimasuki oleh Perusahaan Asing 

B. TAHAP INTERNASIONAL
          Dengan makin ketatnya persaingan dan pasar dalam negri mulai jenuh, maka Perusahaan sudah mulai melebarkan aktivitas produksi, Pemasaran dan lainnya keluar negara Induknya.

C.   TAHAP MULTINASIONAL 
            Perusahaan mulai berinvestasi dan memproduksi barangnya di luar negeri dengan penerapan strategi yang berbeda terhadap negara yang satu dengan Negara yang lain.

D.  TAHAP  GLOBAL
         Pada tahap ini perusahaan mulai melakukan Strategi pemasaran Global yaitu dengan memfokuskan pada pasar Global dan memproduksi dengan sumber daya dari dalam Negara atau salah satu Negara.

E.  TAHAP TRANSNASIONAL
       Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri diseluruh penjuru dunia (Global) dengan memadukan antara biaya Global dengan tujuan mencari keuntungan. 

STRATEGI MEMASUKI  PASAR GLOBAL:

  1. MELAKUKAN  EKSPOR-IMPOR
  2. MEMBUKA KANTOR PERWAKILAN / CABANG
  3. MENGELUARKAN LISENSI  ASING / KONTRAK MANUFAKTUR dan ALIH TEKNOLOGI. 
  4. MELAKUKAN FRANCHISING,
  5. MEMBUKA USAHA PATUNGAN / JOINT   VENTURE
  6. MELAKUKAN  AKUISISI PERUSAHAAN LAIN

HAMBATAN-HAMBATAN MEMASUKI PASAR GLOBAL.

  1. BATASAN PERDAGANGAN DAN TARIF BEA MASUK
            Bentuk Hambatan-hambatan tersebut berdasarkan regulasi yang dibuat dan dimusyawarahkan oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) th.1958, lalu AFTA (Asean’s Free Trade Area) ditahun 1992. Bahkan di negara Amerika juga mengeluarkan atau menetapkan sebuah persetujuan tentang perdagangan global ini yang berakibat barang atau produk yang masuk kedalam suatu negara harus melewati administrasi yang cukup “menyandungkan” dan juga bukan hanya pada administrasi / BEA masuk yang dikeluarkan, juga Quota yang menentukan jumlah Produk atau barang harus terbatasi. Satu hal lagi yang menjadi hambatan dalam perdagangan global yaitu Embargo yang dilakukan oleh suatu negara yang dapat mengekang dan menolak suatu barang atau produk yang masuk kedalam wilayah perdagangan di negara tersebut.
   
2.  PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA.
         Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran Bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa Lisan maupun Tulis. Contoh : Pabrik Mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s  Nova” padahal di negara Spanyol kata “No Va”  berarti  “tidak dapat berjalan”.  Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol.


3.  HAMBATAN  OPERASIONAL
        Salah satu Ilustrasi, apabila terjadi kegiatan pasar Global yang terjadi pada dua negara yang memiliki jarak lintas yang amat jauh, maka pihak negara yang berperan sebagai Penjual akan memikirkan Operasional pengiriman barang. Karna semakin jauh jarak yang ditempuh maka semakin besar pula biaya operasional yang dikeluarkan.

4.  HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN UNDANG-UNDANG
       Salah satu contoh, Amerika melakukan Embargo terhadap Komoditi perdagangan dengan Negara-negara Komunis. Contoh lain :  Indonesia melarang Ekspor Kulit mentah  ataupun Rotan mentah ke luar Negara lain.

http://sisimili.blogspot.com/2013/01/strategi-globalisasi.html